image

Penerapan SPBE Wujudkan Smart City di Kota Jambi

Smart City merupakan program yang dicanangkan oleh Kementerian Kominfo untuk seluruh Pemerintah Daerah di Indonesia. Konsep Smart City digambarkan sebagai perkotaan yang mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) serta Internet of Things (IoT) untuk mengelola sumber daya dan layanan kota secara efisien. Pemerintah Daerah diharapkan dapat menggunakan teknologi informasi dan komunikasi ( TIK ) secara menyeluruh dengan misi untuk mengoptimalkan fungsi kota dan mendorong pertumbuhan ekonomi sambil meningkatkan kualitas hidup warganya menggunakan teknologi pintar dan analisis data.

Smart City Memiliki 6 parameter yang menjadi acuan.

  1. Smart Environment
  2. Smart Branding
  3. Smart Economy
  4. Smart Living
  5. Smart Society
  6. Smart Government

Jika pemerintah daerah menerapkan SPBE, apakah membantu mewujudkan Smart City?

Jawabannya adalah IYA. Penerapan SPBE dapat mendukung Pemerintah Daerah sebagai katalis dalam mewujudkan Smart City. Pemerintah daerah yang menerapkan SPBE dapat menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mengumpulkan, memproses, dan menganalisis data lebih efisien dan efektif. Hal ini dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat dan efektif untuk menerapkan konsep Smart City dalam membangun kota yang lebih cerdas dan berkelanjutan.

Selain itu, konsep Smart City juga menempatkan data dan teknologi sebagai inti dari pengambilan keputusan dan manajemen kota. Oleh karena itu, penerapan SPBE yang memanfaatkan teknologi untuk untuk mengumpulkan dan menganalisis data bangunan dan lingkungan hidup sangat sesuai dengan konsep Smart City.

Dukungan SPBE untuk masing-maisng Parameter Smart City

Smart Environment:

Penggunaan TIK untuk memantau dan mengelola Sumber Daya Alam di lingkungan perkotaan. Dengan memanfaatkan SPBE diharapkan Sumber Daya Alam dapat lebih dikelola dengan lebih efisien, serta dapat dimonitor secara lebih akurat dalam hal pertumbuhan, keamanan, Kesehatan, serta dapat dimanfaatkan dengan lebih bijaksana.

Smart Branding:

Penggunaan TIK untuk meningkatkan daya tarik kota bagi investor, pelaku bisnis, dan wisatawan. Dengan memanfaatkan SPBE diharapkan muncul inovasi-inovasi yang lebih beragam yang kemudian akan menambah minat investor dalam mendukung tercapainya inovasi. Selain itu dengan kemudahan informasi pelaku bisnis akan lebih mudah memasarkan produk mereka yang secara tidak langsung akan menarik minat para wisatawan. Daya Tarik wisata juga akan berkembang seiring dengan inovasi-inovasi yang terus berkembang. 

Smart Economy:

Penggunaan TIK untuk meningkatkan efisiensi serta daya saing sektor ekonomi di perkotaan. Dengan memanfaatkan SPBE efisiensi akan dengan mudah tercapai hal ini karena birokrasi yang jauh lebih mudah, biaya yang lebih murah, dan waktu yang jauh lebih hemat. Kemudahan inilah yang akan menimbulkan daya saing sektor ekonomi di perkotaan. 

Smart Living:

Penggunaan TIK untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat dengan penyediaan aksesibilitas & kemudahan. Dengan memanfaatkan SPBE kualitas hidup masyarakat diharapkan dapat ditingkatkan dengan kemudahan aksesibilitas, seperti akses Kesehatan dan informasi. 

Smart Society:

Penggunaan TIK untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan. Dengan memanfaatkan SPBE diharapkan juga partisipasi masyarakat akan meningkat karena akses akan lebih luas dan mudah, dimana informasi akan dapat diberikan dan diperoleh oleh seluruh kalangan masyarakat. Masyarakat juga dapat dengan mudah memberikan pendapat mereka yang kemudian akan dikelola dan dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan atau kebijakan.

Smart Government:

Penggunaan TIK untuk memperbaiki efektivitas pemerintahan dan pelayanan publik di perkotaan. Dengan memanfaatkan SPBE berbagai jenis proses yang ada dalam pemerintahan akan dapat jauh lebih efektif dan fleksibel, hal ini akan berdampak pada pelayanan public yang jauh lebih baik kualitasnya.